Dalam menyikapi kegagalan (menurut Fuad Muftie), seorang entrepreneur harus segera sadar dan bergerak cepat. Sebab, banyak pengusaha yang terlena dalam menjalankan bisnis,yang penting bisnis jalan, Namun setelah sadar; bisnisnya ternyata jalan di tempat, atau malah kolaps.
Nah Beliau kegagalan tersebut karena disebabkan beberapa hal, yakni:
- Tidak memisahkan antara keuangan pribadi dengan keuangan
bisnis/perusahaan. Ini penting bagi pemula agar sejak awal memisahkan
keuangan perusahaan dan keuangan pribadi. Pemilik berhak mengambil bagian
dari penghasilan/keuntungan bisnis. Tapi jumlah dan cara pengambilannya
harus jelas tersistem. Dan setelah itu jangan sampai mencampur uang
pribadi dan uang perusahaan. Adanya jumlah uang yang tersisa dari
bisnis/toko tidak selalu menunjukkan keuntungan perusahaan.
- Tidak adanya sistem yang baku. Bagi bisnis yang baru dirintis
hendaknya mulai disiapkan sistemnya, sehingga jika mulai membesar,
sistemnya sudah bagus. Dan kalau bisnis tidak berkembang, bisa dievaluasi
sistem yang ada. Hendaknya dihindari sistem bisnis yang melekat pada
pemiliknya; sehingga jika pemilik tidak ada/berhalangan, bisnis tidak
ikutan berhalangan. Semakin kecil campur tangan pemilik dalam bisnisnya
berarti bisnis itu semakin baik.
- Sistem perekrutan karyawan yang kurang bagus. Perekrutan karyawan yang bagus biasanya akan menghasilkan karyawan yang bagus juga. Contohnya: Jika ada orang yang meminta pekerjaan dan langsung diberi pekerjaan, maka ia akan merasa “gampang banget gitu loh”. Akan beda jika perekrutan melalui tahap seleksi. Kemudian setelah diperoleh karyawan, kita bilang “Selamat, Anda diterima di perusahaan ini dan Anda telah mengalahkan 100 orang saingan Anda!”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar