Entah
sejak kapan dimulainya acara ratapan Syiah untuk mengenang syahadah
Imam Husein di Karbala, namun kita meyakini bahwa sejak itu pulalah
Allah mengazab mereka setiap tanggal 10 Muharram dikarenakan banyaknya
dosa mereka, bagaimana tidak? merekalah yang telah mengkhianati Imam
Husein radhiyallahu anhu di Karbala, ketika mereka meminta Husein untuk
datang di Karbala, namun ketika Imam Husein dicegat oleh pasukan
Ubaidillah bin Ziyad, mereka justru mengkhianatinya.
Banyak
sekali dosa-dosa kaum Syiah kepada agama ini yang jika dihitung-hitung
sungguh kita tidak bisa menghitungnya, Wa in ta'udduu dzunubasy syia'ati
la tuhshuuhaa (Jika kalian menghitung-hitung dosa Syiah, niscaya kalian
tidak akan dapat menghitungnya. Dosa terbesar mereka adalah dosa mereka
kepada Allah dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dosa mereka
kepada Allah karena keyakinan mereka bahwa Kalam Allah yang terkumpul
dalam mushaf Al-Qur'an itu tidak asli lagi.
Dosa mereka
kepada Rasulullah sangatlah banyak, di antaranya, seorang ulama mereka
mengatakan bahwa kemaluan Rasulullah harus masuk neraka karena telah
menyetubuhi wanita-wanita musyrik seperti Aisyah dan Hafshah. Istri Nabi
Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dikatakan sebagai pelacur,
padahal menurut surat An-Nur ayat 11-20, hanya orang munafik yang
menuduh Aisyah, istri Rasulullah berzina, Allah akan menyiapkan azab
yang pedih yanng telah mengeluarkan kata-kata kotor tersebut.
Selain itu mereka menuduh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam
gagal mendidik sahabat-sahabatnya, sehingga -kata mereka- setelah
Rasulullah meninggal dengan mudahnya mereka murtad, dengan mudahnya
mereka merubah-rubah agama, alangkah lemahnya pendidikan Rasulullah jika
hanya mendidik dan menyiapkan sebuah generasi yang gunanya untuk
menghancurkan agama yang dibangunnya.
Mereka merusak agama
Islam ini dengan memutuskan mata rantai riwayat agama ini, yaitu dengan
cara mengkafirkan sahabat, padahal Al-Quran dan hadis-hadis Nabi sampai
kepada kita melalui jalur sahabat-sahabat Nabi Muhammad shallallahu
'alaihi wasallam.
Entah
sejak kapan dimulainya acara ratapan Syiah untuk mengenang syahadah
Imam Husein di Karbala, namun kita meyakini bahwa sejak itu pulalah
Allah mengazab mereka setiap tanggal 10 Muharram dikarenakan banyaknya
dosa mereka, bagaimana tidak? merekalah yang telah mengkhianati Imam
Husein radhiyallahu anhu di Karbala, ketika mereka meminta Husein untuk
datang di Karbala, namun ketika Imam Husein dicegat oleh pasukan
Ubaidillah bin Ziyad, mereka justru mengkhianatinya.
Banyak sekali dosa-dosa kaum Syiah kepada agama ini yang jika dihitung-hitung sungguh kita tidak bisa menghitungnya, Wa in ta'udduu dzunubasy syia'ati la tuhshuuhaa (Jika kalian menghitung-hitung dosa Syiah, niscaya kalian tidak akan dapat menghitungnya. Dosa terbesar mereka adalah dosa mereka kepada Allah dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dosa mereka kepada Allah karena keyakinan mereka bahwa Kalam Allah yang terkumpul dalam mushaf Al-Qur'an itu tidak asli lagi.
Dosa mereka kepada Rasulullah sangatlah banyak, di antaranya, seorang ulama mereka mengatakan bahwa kemaluan Rasulullah harus masuk neraka karena telah menyetubuhi wanita-wanita musyrik seperti Aisyah dan Hafshah. Istri Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dikatakan sebagai pelacur, padahal menurut surat An-Nur ayat 11-20, hanya orang munafik yang menuduh Aisyah, istri Rasulullah berzina, Allah akan menyiapkan azab yang pedih yanng telah mengeluarkan kata-kata kotor tersebut.
Selain itu mereka menuduh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam gagal mendidik sahabat-sahabatnya, sehingga -kata mereka- setelah Rasulullah meninggal dengan mudahnya mereka murtad, dengan mudahnya mereka merubah-rubah agama, alangkah lemahnya pendidikan Rasulullah jika hanya mendidik dan menyiapkan sebuah generasi yang gunanya untuk menghancurkan agama yang dibangunnya.
Mereka merusak agama Islam ini dengan memutuskan mata rantai riwayat agama ini, yaitu dengan cara mengkafirkan sahabat, padahal Al-Quran dan hadis-hadis Nabi sampai kepada kita melalui jalur sahabat-sahabat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
Banyak sekali dosa-dosa kaum Syiah kepada agama ini yang jika dihitung-hitung sungguh kita tidak bisa menghitungnya, Wa in ta'udduu dzunubasy syia'ati la tuhshuuhaa (Jika kalian menghitung-hitung dosa Syiah, niscaya kalian tidak akan dapat menghitungnya. Dosa terbesar mereka adalah dosa mereka kepada Allah dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dosa mereka kepada Allah karena keyakinan mereka bahwa Kalam Allah yang terkumpul dalam mushaf Al-Qur'an itu tidak asli lagi.
Dosa mereka kepada Rasulullah sangatlah banyak, di antaranya, seorang ulama mereka mengatakan bahwa kemaluan Rasulullah harus masuk neraka karena telah menyetubuhi wanita-wanita musyrik seperti Aisyah dan Hafshah. Istri Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dikatakan sebagai pelacur, padahal menurut surat An-Nur ayat 11-20, hanya orang munafik yang menuduh Aisyah, istri Rasulullah berzina, Allah akan menyiapkan azab yang pedih yanng telah mengeluarkan kata-kata kotor tersebut.
Selain itu mereka menuduh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam gagal mendidik sahabat-sahabatnya, sehingga -kata mereka- setelah Rasulullah meninggal dengan mudahnya mereka murtad, dengan mudahnya mereka merubah-rubah agama, alangkah lemahnya pendidikan Rasulullah jika hanya mendidik dan menyiapkan sebuah generasi yang gunanya untuk menghancurkan agama yang dibangunnya.
Mereka merusak agama Islam ini dengan memutuskan mata rantai riwayat agama ini, yaitu dengan cara mengkafirkan sahabat, padahal Al-Quran dan hadis-hadis Nabi sampai kepada kita melalui jalur sahabat-sahabat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar