Urwah Albarri (semoga Allah meridhoinya)adalah
sahabat yang jago Negosiasi,piawai dalam membangun relasi, suatu saat Rosulullah
ingin membuktikan kepiawaiaanya,dengan memberinya uang satu dinar utk membeli
seekor kambing, dengan satu dinar tersebut beliau bukanya mendapat seekorkambing malah mendapat dua ekor kambing, dan salah satunya dari kambing
tersebut beliau mampu menjualnya lagi dengan harga satu dinar, lalu beliau pulang kepada
Rosulullah dengan membawa seekor kambing dan uang satu dinar
Subhanallah.....
Usaha bukan dunia malas2an,bukan dunia manja, jangan
mengandalkan bapak,ayah,teman tolong saya
Usaha adalah dunia ulet,dunia yang keras,dibutuhkan kecerdasan,keberanian,dan
kemandirian........
Syuhaib Arrumi (semoga Allah meridhoinya) adalah mantan budak,tawanan perang, beliau jeli
memandang peluang,memiliki Naluri bisnis yang tinggi tidak lama setelah
kedatanganya di makkah maka Beliau menjadi kaya raya... tatkala seruan jihad
dikumandangkan maka beliau berniat untuk menimbun hartanya,agar kelak dapat
beliau ambil kembali, akan tetapi Kafir Quraisy tidak membiarkan usaha itu
Quraisy berkata wahai syuhaib engkau
datang ke makkah dengan tangan kosong lalu apakah sekarang engkau akan pergi membawa
hartamu hijrah ke madinah? Sekali2 tidak, Kami tidak akan membiarkanmu
melakukanya, jika kamu mau pergi maka pergilah tapi tinggalkan semua
hartamu..............
Maka beliaupun pergi Hijrah tanpa membawa apapun dari harta
kekayaanya
subhanallah tak lama dimadinah beliau sudah mampu membangun kerajaan bisnisnya,sehingga termasuk orang terkaya di madinah.
Jangan menggantungkan kesuksesan pada baiknya keturunan
Jangan berfikir bahwa pemilik permodalan
adalah bank,namanya modal yaa harus Riba,jangan sempit memandang dari mana asal
permodalan, Rizqi allah dimana-mana,sangat luas
Lihatlah sahabat Abdurrahman bin ‘auf saudagar
kaya di makkah,seakan dunia bisnis tahluk ditangannya,namun tatkala seruan hijrah ke madinah di kumandangkan,beliau
meninggalkan semua harta bendanya, Beliau hijrah ke madinah hanya dengan
pakaian yang melekat ditubuhnya rela meninggalkan harta benda, meninggalkan semua
kekayaan yang merupakan aspek permodalan didunia perniagaan demi mendampingi
Rosullullah.
Beliau dipersaudarakan dengan sa’ad bin
robii’ yang merupakan saudagar kaya di madinah, memPunyai harta banyak dan dua orang
istri yang siap dibagaikan dengan abdurahman bin ‘auf “saya memiliki harta yang
banyak silahkan engkau ambil sebagianya,dan saya juga memiliki dua orang istri,
silahkan engkau pilih mana yang engkau sukai,lalu akan aku ceraikan dia,
setelah masa iddah maka menikahlah denganya, namun tawaran sa’ad tersebut ditolaknya,
dan beliau meminta agar ditunjukan kepadanya Pasar, Naluri wirausahanya
tumbuh,maka beliau pun menuju pasar tanpa membawa apapun,tanpa modal
sedikitpun. Subhanallah dengan kejelian dan kepiawaiaan memandang peluang
bisnis,beliau pulang dengan berhasil membeli Emas sebesar kurma..... dan emas
tersebut lalu beliau gunakan untuk Mahar pernikahanya dengan gadis madinah.
Beliau terus membangun kerajaan bisnisnya,dengan sangat gemilang. Hanya dalam
waktu 9tahun sejak hijrah beliau mewariskan kepada istrinya 800dinar, 1dinar
jika di kurs-kan pada hari ini kisaran Rp2.400.000 setara dengan Rp1.920.000.000;
Jika warisan istri 1/8 maka seluruh harta
kekayaan Beliau Rp1.920.000.000x8=Rp15.360.000.000 subhanallah beliau membangun
kekayaan finansial yang sangat fenomenaldalam waktu yang sangat singkat hanya dalam waktu 9tahun
Berbisnis dengan kejujuran,ketaqwaan Tanpa
Riba,dan hal-hal yang diharamkan....