INDONESIA, ternyata pada hari ini masih bergelimang dengan
kemiskinan,
Kekayaan
alam yang berlimpah ternyata tidak mampu membuat bangsa ini terlepas dari
ketergantungan hutang luar negeri sampai hari ini.
Sumber
daya manusiayang besar ternyata belum mampu menolong bangsa ini keluar dari
keterpurukannya,
Ironisnya,
penghuni terbesar negeri ini adalah Umat Islam,
Ummat yang oleh Rosululloh disebutkan sebagai Khoiru ummah,
sebaik-baik ummat,
Ummat
yang oleh Alloh diberi amanah sebagai kholifatul fil ardh, pemimpin dunia,
Bukankah
jumlah yang besar itu semestinya punya peran yang signifikan dalam kemajuan
ekonomi?
Kenyataanya,
adalah sebaliknya, kita sebagai penghuni terbesar bangsa ini malah menjadi
gerbong pemberat laju ekonomi, bukan lokomotifnya...
Kita
yang dunia katakan sebagai negara penduduk muslim terbesar ternyata hanya
jumlahnya, bukan kualitasnya,
Kita
yang bangga sebagai pengirim jamaah haji terbesar didunia, ternyata juga
sebagai pengirim tenaga pembantu terbesar didunia,
Bahkan
kita bangga sebagai negara terkonsumtif terbesar kedua didunia, walau belum
nomer satu,
Tetapi
ternyata negara Singapura
sebagai negara terkonsumtif dunia, pembeli terbesarnya adalah negara kita,
Kita malah sangat bangga sebagai pembeli BOING terbanyak di dunia,
bukannya bangga kalau kita sebagai produsennya,
Kita
bukan pemain ekonomi, tapi penonton ekonomi...
Kita
bukan produsen sebuah produk, tapi konsumen yang terbuai...
Kita
bukan pedagangnya, tetapi pembelinya...
Kita
bukan Imam ekonominya, tetapi makmum ekonominya,
Sementara
negara kafir telah berhasil meraih kejayaannya
ekonominya,
Negara
yang tidak percaya adanya ALLOH, malah bisa menguasai tekhnologi dunia...
Negara
yang menghalalkan BABI, Kawin sesama jenis dan segala kesombongan terhadap
Alloh malah bisa menguasai dunia, bahkan kita tunduk, taat, mengekor, mengikuti
apapun yang diinginkan mereka,
Bahkan
sampai kepada sistem ideologi pun kita harus tunduk mengikuti apa kemauan
mereka,
Lantas,
apakah karena kita selama ini tidak tahu, tidak faham, tidak megerti...?
Tidak,
bukannya kita tidak tahu, bukannya kita tidak faham, bahkan kita sangat
mengerti...
Atau,
apakah kita selama ini bodoh, tidak menguasai ilmu dunia?
Tidak
juga, berapa banyak anak-anak kita menorehkan tinta emas dengan menemukan
bahkan menciptakan tekhnologi-tekhnologi canggih...
Bahkan
tahun 80an Tiongkok pun pernah tercengang dengan kehebatan anak-anak kita MAMPU membuat industri pesawat terbang,
Apakah
pula karena kita tidak punya ulama-ulama yang paham karakter Agama ini,
dinnulloh?
Tidak,
berapa banyak ulama-ulama kita yang faqih, ahli ilmu agama, bahkan tidak
sedikit yang menjadi rujukan negara-negara islam lain didunia,
Bahkan
negara ini adalah negara dengan jumlah pondok pesantren terbanyak didunia, negara
dengan jumlah Harokah terbanyak pula didunia, bahkan negara kita ini sebagai
negara yang ditiap sudut desa maupun kota ada kelompok-kelompok taklim,
pengajian ilmu-ilmu Diin.
Bangsa
dengan predikat penghapal Qur’an terbesar....
Tetapi
kenapa dakwah itu tidak membuahkan hasil kita sebagai penguasa dunia?
Tetapi
kenapa secara moral kita menjadi negara terkorup dunia?
Tetapi
kenapa ukhuwah islamiyah kita lemah?
Tetapi
kenapa secara ekonomi kita sangat lemah?
Siapa
yang menguasai produksi maupun distribusi produk-produk harian rumah tangga
kita?
Siapa
yang menguasai pasar-pasar modern dikota kita?
Siapa
yang menguasai pertokoan-pertokoan di kota kita?
Apakah
ummat Islam? Bukan,
Kenapa....?
Apakah
Alloh belum cukup dengan memberi kita kekayaan alam yang berlimpah?
Kenapa
malah dikuasai ASING? Dikuasai oleh kaum penyembah berhala,
Kaum
penyembah matahari,
Kaum
Pembangkang ALLOH SUBHANAHU WATAALA
Apakah
karena kita BODOH.....?
Ya, kita
masih sangat bodoh tapi merasa pintar...
Apakah
karena kita jauh dari ALLOH?
Ya, kita
bahkan dalam bisnis cenderung mengesampingkan ALLOH..
Apakah
kita jauh dari DIIN?
Ya, kita
cenderung dekat dengan JIN, setan yang terkutuk..
Kita
masih pakai ilmu setan, yakni RIBA
Kita
masih pakai ilmu kufur, yakni RISWAH-sogok menyogok
Kita masih
pakai cara monopoli bahkan juga judi..
Kita
masih pakai cara spekulasi bermain di bisnis non riil,
KITA
MASIH MENENTANG ALLOH
Kita masih INDIVIDUALIS, bisnis sendiri-sendiri,
Kita masih APATIS, tidak peduli kondisi bisnis
saudaranya,
Kita masih EGOIS, saling serobot, perang harga...
UkhuwahTijariyah diantara kita belum
terbentuk, masih jauh panggang dari api..
Oleh karena itu,
Kami pengusaha yang tergerak hati berkumpul dalam wadah PROTENA FIT
Membentuk
Komunitas pengusaha yang berkomitmen untuk saling berbagi
Komunitas
pengusaha yang berniat maju bersama
Komunitas
pengusaha yang bertekat saling menghebatkan
KOMUITAS
BANGGA MENJADI INDONESIA