Sabtu, 20 April 2013

Logo Usaha

Logo layaknya air yang dicolek capung. Beriak sekejap, lalu memendar. Meluas menjadi gelombang yang melintasi beragam dimensi. Kekayaan dimensi itulah yang memengaruhi rupa dan ruh logo: sentuhan visual, sekaligus ideologinya. Dalam konteks ‘flux’, keragaman tersebut merupakan momen bermain, mencoba, dan bereskperimen dengan dimensi baru.


Permainan lintas dimensi tersebut telah dimulai saat bangsa Mesir mengenal ideograph sebagai representasi gagasan. “Peradaban logo” tersebut kemudian berkembang. Revolusi industri “merevolusi logo” menjadi entitas kapital dalam pemerekan. Dan kini, post-modern menyulapnya sebagai aset imaji. Sehingga, sebuah logo ‘contreng (centang)’ Nike dengan Pemilu, bisa memiliki “nilai logo” yang berbeda.
Nilai yang berbeda itulah salah satu impak dari kekayaan dimensi perupa logonya. Semakin kaya dimensi, perupa akan semakin lihai memainkan logonya. Tapi tidak berarti sebaliknya: semakin miskin dimensi, perupa logo semakin tidak bisa apa-apa. Justru, miskin dimensi tersebut, harus ditempatkan sebagai gairah eksperimental: selalu asyik mencoba permainan baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar